Minggu, 03 November 2013

Realita dan Idealisme: Mahasiswa Pasti Punya Jawabnya

Mungkin banyak yang akan bilang kalau sebuah kata sakti yang dibaca "Mahasiswa" haruslah menjadi tolok ukur pembangunan bangsa. Idealisme menjadi senjata utama untuk bangung negara. Walaupun di dalam kelas diajarkan Kapitalisme, Liberalisme bahkan sosialisme, mahasiswa harus tetap menilik yang terjadi pada bangsa sendiri. Anggapan terus bergulir, bahwa kekuatan mahasiswa adalah yang sangat ditakuti oleh penguasa, bagaimana tidak, ribuan mahasiswa bercokol disetiap universitas, dan ada berapa ribu universitas di negeri ini, tersebar dari barat hingga ke timur, siapa yang tidak ketir.

Tetapi mahasiswa juga harus berpikir bagaimana masa depan mereka nanti, seberapa idealis mahasiswa tersebut saat duduk di bangku kuliah, untuk hidup tetap butuh uang. realita dan idealisme, dilema yang tidak akan lepas, bagai dua garis sejajar yang akan sulit untuk dipertemukan kedua ujungnya. banyak kasus yang terjadi, saat di kampus teriak anti-korupsi dan memimpin aksi massa menentang kebijakan bobrok yang dibuat, tapi saat menjadi pejabat malah tertangkap KPK karena kasus suap. sudah tidak asing hal ini terdengar dan diberitakan oleh media massa. kedok manis dibalik masa lalu yang gemilang untuk perjuangkan bangsa, tetapi hancur lebur di masa kini karena maling uang bangsa.

secara logika mungkin benar uang dapat merubah segalanya, baik jadi buruk, bahkan buruk menjadi baik. Tapi akankah mahasiswa akan berulang terjebak dalam keadaan seperti itu? saya rasa tidak. ada yang bilang kalau kerja di perusahaan multinasional, maka tidak nasionalis. Ada yang bilang kalau jadi pegawai, kapan bangsa mau maju kalau kaum mudanya hanya mental pekerja, bukan pengusaha. Wajar jika banyak yang beranggapan seperti hal tersebut, itulah mungkin yang kita sebut dengan Realita adalah musuh besar Idealisme. Pak Suryo Suwignjo, Presiden Direktur IBM Indonesia, dalam kuliah umumnya berkata "Life is NOT FAIR". Jangan Pernah berharap hidup akan adil kepada manusia, makhluk Tuhan yang lemah dan tiada daya. Usaha keras harus dilakukan jika ingin membuat hidup mengikuti kehendak seseorang dan jangan lupa berdoa agar dimudahkan jalan yang ditempuh. Ditambah lagi, tidak hanya satu atau dua untuk buat Indonesia menjadi maju, IBM pun punya visi yang disebut "Smart City", untuk membuat kota di Indonesia menjadi lebih baik melalui teknologi informasi.

Dari pernyataan tersebut, saya suskes dibuat terkejut. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki bangsa, bahkan dengan hal sekecil apapun. semoga insight singkat dapat menjadi jawaban bagi Mahasiswa yang masih bingung antara Realita dan Idealisme, karena tidak akan ada yang tersakiti jika niat baik dan aksi yang baik menjadi penggerak utama.