Minggu, 25 Desember 2011

opini untuk portal UGM

Pulang malam kini menjadi makin sulit ketika melewati jalan agro daerah kampus UGM, tepatnya dibawah jembatan bergaya klasik tersebut. Terdapat portal yang gagah menjaga daerah Kampus UGM dari segala hal yang tidak diinginkan oleh semua pihak Stakeholder UGM. Setelah portal tersebut yang kini selalu ditutup ketika melewati pukul 22.00, memang peruntukkannya demi keamanan UGM dan mahasiswa dapat memaklumi hal ini, karena mahasiswa yang kebanyakan pengendara sepeda motor masih bisa melewati portal tersebut berkat dibukanya celah kecil yang menjadi pintu keluar masuk selama portal ditutup.

Seminggu ini pemandangan tersebut mungkin sudah akan sangat jarang terlihat, portal semakin tidak bersahabat dengan kami para mahasiswa. Banyak mahasiswa yang terpaksa harus memutar kendaraan roda duanya karena portal tersebut kini semakin menunjukkan kegagahannya demi menjaga kampus tercinta kami, UGM.

Motor-motor malang itu terpaksa harus kembali ke boulevard UGM dan melewati jalan kaliurang yang cukup panjang demi mencapai rumah atau kosan mereka, padahal jika diukur, jarak kosan mereka dengan portal tadi hanya butuh 5 menit perjalanan.

Ya, celah kecil itu sekarang sudah tidak terbuka lagi untuk para mahasiswa, bukan pintu kecilnya yang menutup, tetapi ada besi penghalang yang menghalangi kami, untuk melewati portal tersebut. Mungkin satuan keamanaan kampus kami ingin yang terbaik demi penjagaan keamanan UGM, mungkin saja jika pintu kecil tersebut tidak diberi penghalang, bisa saja orang yang tidak diinginkan mengancam keamanan kampus kami.

Ya, kami mengerti kekhawatiran itu, tetapi apa tidak dikhawatirkan juga kami para mahasiswa. Kami dianjurkan sekali untuk membuat waktu kami efektif dan se-efisien mungkin. Kami sangat dianjurkan untuk mengatur waktu kami sebaik mungkin, tetapi kenapa usaha kami sedikit terusik oleh penghalang besi tersebut. Coba hitung berapa waktu yang lumayan terpakai untuk memutar rute padahal kami hanya membutuhkan waktu beberapa saat untuk mencapai tujuan jika celah kecil tersebut masih dibuka.

Jika memang ingin mendukung kami sebagai insan cendikia baru, silahkan diperhatikan curahab hati ini. Kami tahu pembuat kebijakan ini sangatlah focus demi kenyamanan kampus educopolis ini, tetapi kami mahasiswa juga butuh hal ini untuk diperhatikan. Demi kami yang akan belajar tentang efisiensi dan efektifitas.

Minggu, 11 Desember 2011

Sebuah surat advokasi dari Jembatan Mahakam

Dear orang-orang,

sering terdengar oleh telinga ku bahwa kalian menggunjing kami, Jembatan Mahakam, kalau rubuhnya badan kami karena hal yang tidak sepantasnya dilakukan oleh sebagian oknum yang tidak bertanggung jawab. Uang untuk membangun kami dimakan dan di-plesir-kan untuk kebutuhan pihak lain. Kalian tergesa-gesa menghakimi bahwa rubuh jembatan karena uang untuk kami tidakdipertanggungjawabkan.

Sebelum kalian men-judge kami, apakah kalian pernah mencari data bagaimana kami sebenarnya. 710 meter kami terbentang, menghubungkan Samarinda dan tenggarong, rupa kami seperti Golden Gate di Amerika. kami selesai tahun 2001 setelah mengalami 6 tahun proses konstruksi, yang merubah kami dari sekedar angan-angan menjadi gagah menerpa angin.

Kami dibangun oleh orang-orang yang berkompeten. jika kalian mendengar bahwa kami rubuh karena korupsi, kalian juga harus dengar perspektif lain dari kasus ini.
jika kalian menduga ada korupsi, kami juga akan memeberikan dugaan mengenai kami.
menurut ahli konstruksi dari Institusi pendidikan terkemuka di Indonesia mengatakan :
"Proses Pemeliharaan jembatan yang tidak sesuai prosedur adalah karena pendongkrakan dek jembatan di sisi hulu mengakibatkan tegangnya kabel antara titik 10 sampai 14 di sisi hilir, kabel yang tegang itulah yang akhirnya menimbulkan daya kejut yang lebih besar dari daya beban yang direncanakan sehingga memicu pin kabel-kabel lainnya, sehingga tidak ada lagi yang menahan badan jembatan, mereka yakin sekali bahwa putusnya jembatan karena lepasnya pin kabel penahan itu terbukti dari pin yang terlontar sejauh 50 meter."

apakah kalian masih akan menyangka bahwa sebagian dari kami menghilang karena korupsi. lebih baik fikirkan lagi, apa itu benar.
Siapapun Boleh Naik, tapi Korupsi harus turun...
tapi jangan sembarang berucap, jangan menyangka kalau tidak tahu.
cari bukti, jangan sekedar ber-opini


Dedicated for my beloved friends,
I am so sorry
maaf karena membuatmu menunggu tulisan ini



Kamis, 08 Desember 2011

Korupsi oh Korupsi

Ketika mendengar kata korupsi, pasti akan menjadi suguhan tiap pagi di setiap media yang ada di negeri tercinta kita ini, Indonesia. Predikat korupsi tertinggi yang disandang oleh bangsa ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, karena masih saja setiap harinya lingkungan kita dihantui oleh bayang-bayang korupsi.

Korupsi secara sederhana diartikan sebagai tingkah laku mengambil uang yang bukan haknya, atau mencuri atau sebagainya. Pernyataan ini benar dan tidak diragukan lagi, tetapi hanya sampai sebatas itukah yang kita namakan korupsi, tentu tidak.

Masih terngiang di telinga kita mengenai kasus Nazarudin yang menggelapkan uang dalam pembangunan wisma Atlet, Mantan Putri Indonesia pun ikut terseret dalam kasus, bahkan orang sekaliber Anas Urbaningrum pun menjadi bulan-bulanan media. Sungguh mengenaskan kasus korupsi yang terjadi saat ini. Sebuah rekening bank berisi uang Rp 500.000.000.000,- (lima ratus milyar rupiah) dimiliki oleh pemuda berumur 28 tahun seorang pegawai negeri sipil, darimana asal uang tersebut bagi seorang pegawai yang belum tingi jabatannya, “tilep” uang rakyat atau memang bonus dari negera? Kalau bonus dari negera, seorang atlet kelas dunia yang mengharumkan nama Indonesia pun belum tentu memiliki rekening segendut itu.

Sebagai mahasiswa apa yang dapat kita lakukan menanggapi fenomena ini. teriak di depan istana negara? atau diam saja. semua tanggapan itu relatif bagaimana orang memandangnya, jika ia ingin berteriak, silahkan berteriak, jika ingin diam, silahkan telan diam itu. tetapi ada banyak hal elegan yang dapat mahasiswa lakukan. salah satunya membina diri dan lingkungan kita. bina diri untuk anti Korupsi merupakan fondasi awal perubahan. kalau satu eprsatu orang indonesia sadar akan bahaya korupsi, betapa kita akan menjadi kebanggaan bangsa, karena kita menjadi bangsa yang jujur.

Program lain yang bisa kita lakukan adalah mengajari orang-orang sekitar kita yang umurnya masih lebih muda dari kita tentang smengat anti korupsi. Adik kita, bahkan anak-anak SD sekitar kita pun bisa kita ajari tentang hal itu. Mahasiswa mengajar, program ini kita namai. Mengajar mereka tidak hanya bisa membuat mereka untuk berhitung dan menulis, tetapi mereka tahu mana yang benar dan maba yang salah, mana yang korupsi, man yang bukan. Memberi mereka sedikit kasus mengenai lingkungan sekitar mereka merupakan cara yang cukup efektif mengenalkan semangat anti korupsi pada anak-anak ini. Bayangkan kalau hal ini kita anggap sebagai investasi masa depan, betapa indahnya nanti negeri ini dipenuhi generasi anti-korupsi.

Selamat Hari Anti Korupsi



Selasa, 06 Desember 2011

Green Industry, a new way of Industry

ketika diperdengarkan sebuah kata, yakni Green Industry atau Industri Hijau, langsung terbesit pikiran bahwa nanti industri atau kasarnya kita sebut dengan pabrik-pabrik akan berada di tengah hutan dalam produksinya. sebuah pemikiran seperti itu tidaklah salah, karena memang persepsi orang-orang berbeda. tetapi sebenarnya, green industry teramat sangatlah simple pada prakteknya, dan jika anda seorang mahasiswa manajemen, akan sengat terlihat jelas, bahwa ini adalah prinsip manajemen operasi yang baik.

Industri Hijau, sebuah konsep sederhana
menilisik Konsep Industri Hijau, sebenarnya hanya seperti diingatkan kembali dengan mata kuliah Manajemen Operasi yang diampu oleh Pak Wakhid atau bu Nurul. berkali-kali mereka menekankan pada efektifitas dan efisiensi. dan ya, itu lah Industri Hijau.
konsep Industri Hijau menekankan kepada efisiensi serta efektifitas penggunaan bahan baku, jangan sampai terlalu banyak bahan baku yag terbuang percuma. efisien dan efektifitas merupakan salah satu kunci utama di konsep hijau. bayangkan betapa banyaknya bahan yang bisa digunakan kalau ternyata bahan tersebut tidak terpakai karena penggunaan bahan baku yang tidak efisien.
Input masuk sama dengan output adalah hal minimal yang harus dicapai oleh setiap perusahaan. pastinya setiap perusahaan selalu berusaha menerapkan hal ini bukan. bayangkan betapa sayangnya bahan terbuang, dan dampaknya sangat terasa bagi alam. bahan mentah diproduksi dengan energi yang berasal dari minyak bumi atau fosil, karena di Indonesia masih didominasi energi fosil sebesar 37% berdasarkan data dari WWF. berapa banyak karbon yang keluar dan terbuang sia-sia jika kita membuang bahan baku. asap hasil kerja pembangkit listrik tenaga fosil mana lagi yang akan kita zhalimi kan?
dari hal ini alasan kuat mengapa efisiensi bahan baku menjadi sangat krusial dalam konsep green industry. sebuah hal sederhana yang dapat dilakukan jika kita memiliki manajemen bahan baku yang baik.