Kamis, 08 Desember 2011

Korupsi oh Korupsi

Ketika mendengar kata korupsi, pasti akan menjadi suguhan tiap pagi di setiap media yang ada di negeri tercinta kita ini, Indonesia. Predikat korupsi tertinggi yang disandang oleh bangsa ini seolah menjadi kebanggaan tersendiri, karena masih saja setiap harinya lingkungan kita dihantui oleh bayang-bayang korupsi.

Korupsi secara sederhana diartikan sebagai tingkah laku mengambil uang yang bukan haknya, atau mencuri atau sebagainya. Pernyataan ini benar dan tidak diragukan lagi, tetapi hanya sampai sebatas itukah yang kita namakan korupsi, tentu tidak.

Masih terngiang di telinga kita mengenai kasus Nazarudin yang menggelapkan uang dalam pembangunan wisma Atlet, Mantan Putri Indonesia pun ikut terseret dalam kasus, bahkan orang sekaliber Anas Urbaningrum pun menjadi bulan-bulanan media. Sungguh mengenaskan kasus korupsi yang terjadi saat ini. Sebuah rekening bank berisi uang Rp 500.000.000.000,- (lima ratus milyar rupiah) dimiliki oleh pemuda berumur 28 tahun seorang pegawai negeri sipil, darimana asal uang tersebut bagi seorang pegawai yang belum tingi jabatannya, “tilep” uang rakyat atau memang bonus dari negera? Kalau bonus dari negera, seorang atlet kelas dunia yang mengharumkan nama Indonesia pun belum tentu memiliki rekening segendut itu.

Sebagai mahasiswa apa yang dapat kita lakukan menanggapi fenomena ini. teriak di depan istana negara? atau diam saja. semua tanggapan itu relatif bagaimana orang memandangnya, jika ia ingin berteriak, silahkan berteriak, jika ingin diam, silahkan telan diam itu. tetapi ada banyak hal elegan yang dapat mahasiswa lakukan. salah satunya membina diri dan lingkungan kita. bina diri untuk anti Korupsi merupakan fondasi awal perubahan. kalau satu eprsatu orang indonesia sadar akan bahaya korupsi, betapa kita akan menjadi kebanggaan bangsa, karena kita menjadi bangsa yang jujur.

Program lain yang bisa kita lakukan adalah mengajari orang-orang sekitar kita yang umurnya masih lebih muda dari kita tentang smengat anti korupsi. Adik kita, bahkan anak-anak SD sekitar kita pun bisa kita ajari tentang hal itu. Mahasiswa mengajar, program ini kita namai. Mengajar mereka tidak hanya bisa membuat mereka untuk berhitung dan menulis, tetapi mereka tahu mana yang benar dan maba yang salah, mana yang korupsi, man yang bukan. Memberi mereka sedikit kasus mengenai lingkungan sekitar mereka merupakan cara yang cukup efektif mengenalkan semangat anti korupsi pada anak-anak ini. Bayangkan kalau hal ini kita anggap sebagai investasi masa depan, betapa indahnya nanti negeri ini dipenuhi generasi anti-korupsi.

Selamat Hari Anti Korupsi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar