Rabu, 07 Maret 2012

Corporate Social Responsibility, sekedar ulasan

CSR yang merupakan singkatan dari Corporate Social Responsibility merupaka sebuah usaha dari perusahaan untuk mensejahterakan atau juga memberdayakan masyarakat tempatnya melakukan usaha dengan beberapa program, baik bantuan langsung atau alternatif cara lainnya.

Kegiatan merupakan bukti utama untuk menunjukkan bahwa perusahaan memiliki sebuah tanggung jawab sosial bagi penduduk dimana berlangsungnya kegiatan usaha tersebut. beberapa cara ditempuh oleh perusahaan dalam melakukan hal ini, seperti menyisihkan untung kegiatan bisnis perusahaan dan membentuk sebuah yayasan sosial dan memberikan kontribusi langsung kepada khalayak demi kemajuan bersama, baik pada bidang pendidikan, ekonomi serta kesehatan.

Banyak perusahaan menggembar-gemborkan CSR yang dimilikinya kepada pemirsa iklan bahwa mereka telah berkontribusi langsung bagi kelangsungan hidup dan turut membantu pemerintah dalam peninngkatan mutu manusia di suatu negara. Misalnya dengan memasang iklan di televisi tentang bantuan apa saja yang telah diberikan atau bahkan mengunjungi sekolah-sekolah untuk mensosialisasikan kegiatan tersebut.

Pada praktiknya, perusahaan juga sering mencantumkan merek dagang tertentu pada pelaksanaan program sosialnya pada masyarakat dan juga banyak yang secara langsung memakai nama perusahaannya untuk judul program tersebut. misalnya kegiatan menggosok gigi bersama anak-anak SD di suatu daerah dengan membawa produk tertentu sebagai daya tariknya atau juga menggunakan nama perusahaan, seperti Tanoto Foundation dan sebagainya.

beragam bantuan pula yang diberikan oleh perusahaan melalui kegiatan CSR. Banyak perusahaan biasanya memberi bantuan sesuai dengan industri yang mereka geluti. seperti perusahaan broker pasar modal, walaupun perusahaan yang memberikan pelayanan berupa jasa makelar transaksi pasar modal, mereka memberikan pelatihan gratis kepada masyarakat yang ingin mempelajari pasar modal secara lebih lanjut. tetapi tak bisa dikatakan sedikit juga CSR perusahaan jauh berbeda dengan core business yang dimilikinya, seperti perusahaan perkebunan yang memberikan program beasiswa bagi mahasiswa dan pengembangan sumber daya manusia secara cuma-cuma.

Dalam ilmu antropologi, CSR mendapat beberapa argumen sengit yang mengatakan apakah program ini baik atau tidak. CSR merupakan program bakti perusahaan terhadap masyarakat. terlihat sangat mulia tujuannya, tetapi ada beberapa pihak yang meragukan hal ini. CSR dianggap sebagai pengalihan kewajiban perusahaan untuk memperbaiki kerusakan sosial yang ada jika perusahaan tersebut telah melakukan kerusakan sosial maupun lingkungan. mereka mengalihkan pembiayaan kerusakan tersebut yang mungkin memakan uang lebih banyak daripada mengeluarkan uang untuk CSR mereka. hal ini yang dikhawatirkan para pengamat sosial, mengatasnamakan CSR demi kepentingan dan keuntungan perusahaan semata. bukan untuk memperbaiki malah mengalihkan.

sebagai masyarakat yang baik haruslah awas dalam pengamatan perusahaan dalam melakukan program sosialnya, karena power of people yang amat besar dan kuat dalam menyelesaikan masalah pelik dan berkepanjangan.

p.s: penulis masih dalam tahap belajar, mohon maaf atas segala kesalahan dan kekeliruan

3 komentar:

  1. Menurut saya, tidak ada yang salah dengan mencantumkan nama perusahaan atau mengiklankannya. Namanya juga Corporate Social Responsibility, nanti kalau tidak menyebut identitas corporate jadinya Anonym Social Responsibilty. Hehe. Saya rasa berbeda antara CSR dengan sumbangan yang berasal dari perseorangan ( sedekah, zakat, dll) yang tujuannya tulus untuk ibadah atau mengabdi masyarkat. CSR tidak harus dilakukan dengan paradigma sumbangan perseorangan. CSR yang kelihatannya memanfaatkan momen untuk promosi, tp faktanya mereka telah berkontribusi juga bagi masyarakat.

    Meskipun ada juga perusahaan yang alih alih CSR tetapi motifnya untuk menutupi kerusakan yang mereka buat. seperti salah satu perusahaan pulp yang gembor gembor beriklan telah melestarikan hutan yang padahal hutan yang mereka gunduli jauh lebih luas.

    Namun, sebaiknya kita berpikiran positif dahulu debgab tidak langsung berprasangka buruk kepada perusahaan yang melakukan CSR. Iklan gapapa, bagi bagi produk tidak masalah, asal itikadnya baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh ya, untuk mempertegas corporate tidak harus tulus tulus amat dlm CSR. Segala bentuk keputusan perusahaan kan sebaiknya yang memaksimalkan nilai perusahaan, salah satunya dengan CSR sambil iklan. Toh duit CSR mereka dapat dari hasil jualan produk mereka, nanti kl iklan kan tambah laris, uangnya untuk CSR lagi. Wkwkwk

      Hapus
  2. Gak ada yg salah dgn bantuannya roy, tp malah kagum, keluar uang utk sosial dan tetap bisa mendulang uang dr kegiatan itu. Inilah hebatnya dunia bisnis. Prasangka wajarlah roy. Apakagi kalau dilakukan sbg marketing mix .hehehhe

    BalasHapus